KATA PENGANTAR
Puji syukur
saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan anugerah Nya saya
dapat menyusun dan menyelesaikan makalah kepramukaan ini dengan baik dan tepat
waktu. Makalah ini disusun untuk
membantu proses belajar dan penguasaan materi yang terkait sesuai yang
diharapkan.
Dalam penyelesaian
makalah berjudul “KEWIRAUSAHAAN” ini, tak lupa saya mengucapkan terimakasih
kepada guru pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan dan juga
kepada teman-teman serta pihak-pihak lain yang telah memberikan dukungan dan
membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari bahwa dalam penulisan
makalah ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu saya mengharapkan kritik dan
saran yang membangun guna perbaikan dan penyempurnaan makalah selanjutnya.
Semoga dengan selesainya makalah ini dapat memberikan manfaat kepada penulis
pada khususnya dan seluruh pembaca pada umumnya.
Penyusun
DAFTAR
ISI
1.
Kata
pengantar 1
2.
Daftar
isi 2
3.
Bab
I Pendahuluan
Latar
belakang 3
4.
Bab
II
Rumusan
masalah 4
5.
Bab
III
Pembahasan 5
6.
Bab
IV
Penutup 10
7.
Daftar
pustaka 11
BAB I
PENDAHULUAN
Latar belakang
Wirausaha secara historis sudah
dikenal sejak diperkenalkan oleh Richard Castillon pada tahun 1755 Di luar
negeri, istilah kewirausahaan telah dikenal sejak abad 16, sedangkan di
Indonesia baru dikenal pada akhir abad 20. Beberapa istilah wirausaha seperti
di Belanda dikenal dengan ondernemer, di Jerman dikenal dengan unternehmer.
Pendidikan kewirausahaan mulai dirintis sejak 1950-an di beberapa negara
seperti Eropa, Amerika, dan Kanada. Bahkan sejak 1970-an banyak universitas
yang mengajarkan kewirausahaan atau manajemen usaha kecil Pada tahun 1980-an, hampir 500 sekolah di
Amerika Serikat memberikan pendidikan kewirausahaan. Di Indonesia,
kewirausahaan dipelajari baru terbatas pada beberapa sekolah atau perguruan tinggi
tertentu saja. Sejalan dengan perkembangan dan tantangan seperti adanya krisis
ekonomi, pemahaman kewirausahaan baik melalui pendidikan formal maupun
pelatihan-pelatihan di segala lapisan masyarakat kewirausahaan menjadi
berkembang.
Untuk itu seiring dengan berkembangnya pelatihan-pelatihan
kewirausahaan, dalam materi makalah ini akan dibahas lebih lanjut secara lebih
umum dan terperinci satu persatu,agar pembaca dapat memahami lebih mendetail
sehingga wawasan pembaca bertambah dan dapat mempraktekkan hal – hal yang
dianjurkan dalam pokok bahasan yang terdapat dalam makalah ini.
Dengan memilih materi yang sederhana tapi banyak manfaatnya
ini diharapkan para pembaca memiliki
respon yang positif terhadap makalah ini.
BAB II
RUMUSAN MASALAH
Setelah
melakukan beberapa tahapan, berdasarkan sejumlah data/masalah yang telah kami
tentukan dan kami identifikasi, memunculkan suatu rumusan masalah yang harus
dibahas. Rumusan masalah tersebut merupakan pertanyaan yang mendasari topik
pembahasan pada makalah ini.
1.
Apa
itu kewirausahaan ?
2.
Bagaimana
ciri-ciri dan sifat seorang wirausahawan ?
3.
Sikap
apa saja yang harus dimiliki seorang wirausaha ?
4.
Apa
saja tahapan kewirausahaan ?
5.
Apa
yang menyebabkan kegagalan dalam berwirausaha ?
6.
Apa
saja peran wirausaha dalam perekonomian suatu negara ?
BAB III
PEMBAHASAN
1. Pengertian Kewirausahaan
Kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha. Wira berarti pejuang, pahlawan,
manusia unggul, teladan, berbudi luhur, gagah berani dan berwatak agung. Usaha
adalah perbuatan amal, bekerja, dan berbuat sesuatu. Jadi wirausaha adalah
pejuang atau pahlawan yang berbuat sesuatu. Orang yang melakukan kegiatan
kewirausahaan disebut wirausahawan.
Kewirausahaan atau Wirausaha adalah proses mengidentifikasi,
mengembangkan, dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa berupa
ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Hasil
akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk pada
kondisi risiko atau ketidakpastian.
Kewirausahaan memiliki arti yang berbeda-beda antar para ahli atau sumber
acuan karena berbeda-beda titik berat dan penekanannya. Berikut pengertian
kewirausahaan menurut beberapa ahli :
·
Achmad Sanusi
Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang
dijadikan dasar sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses dan
hasil bisnis
·
Drucker
Kewirausahaan adalah suatu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru
dan berbeda (ability to create the new and different)
·
Zimmerer
Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam
memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan
·
Soeharto Prawiro
Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diperlukan untuk memulai suatu usaha
(star-up phase) dan perkembangan usaha (venture growth).
·
Keputusan Menteri Koperasi dan
Pembinaan Pengusaha Kecil Nomor 961/KEP/M/XI/1995
Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku, dan kemampuan seseorang
dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari,
menciptakan, serta menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan
meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan
atau memperoleh keuntungan yang lebih besar.
·
Soeparman Spemahamidjaja
Kewirausahaan adalah suatu kemampuan (ability) dalam berfikir kreatif dan
berperilaku inovatif yang dijadikan dasar, sumber daya, tenaga penggerak
tujuan, siasat kiat dan proses dalam menghadapi tantangan hidup.
·
S. Wijandi
Kewirausahaan adalah suatu sifat keberanian, keutamaan dalam keteladanan
dalam mengambil resiko yang bersumber pada kemampuan sendiri.
·
Richard Cantillon
Kewirausahaan didefinisikan sebagai bekerja sendiri (self-employment).
2. Ciri-Ciri
Dan Sifat Seorang Wirausaha
Untuk dapat mencapai tujuan yang
diharapkan, maka setiap orang memerlukan ciri-ciri dan juga memiliki
sifat-sifat dalam kewirausahaan. Ciri-ciri seorang wirausaha adalah:
·
Percaya diri
·
Berorientasikan tugas dan hasil
·
Berani mengambil risiko
·
Kepemimpinan
·
Keorisinilan
·
Berorientasi ke masa depan
·
Jujur dan tekun
Sifat-sifat seorang wirausaha adalah:
·
Memiliki sifat keyakinan,
kemandirian, individualitas, optimisme.
·
Selalu berusaha untuk berprestasi,
berorientasi pada laba, memiliki ketekunan dan ketabahan, memiliki tekad yang
kuat, suka bekerja keras, energik dan memiliki inisiatif.
·
Memiliki kemampuan mengambil risiko
dan suka pada tantangan.
·
Bertingkah laku sebagai pemimpin,
dapat bergaul dengan orang lain dan suka terhadap saran dan kritik yang
membangun.
·
Memiliki inovasi dan kreativitas
tinggi, fleksibel, serba bisa dan memiliki jaringan bisnis yang luas.
·
Memiliki persepsi dan cara pandang
yang berorientasi pada masa depan.
·
Memiliki keyakinan bahwa hidup itu
sama dengan kerja keras.
3. Sikap
Seorang Wirausaha
Dari daftar ciri dan sifat watak
seorang wirausahawan di atas, dapat kita identifikasi sikap seorang
wirausahawan yang dapat diangkat dari kegiatannya sehari-hari, sebagai berikut:
· Disiplin
Arti dari
kata disiplin itu sendiri adalah ketepatan komitmen wirausahawan terhadap tugas
dan pekerjaannya. Ketepatan yang dimaksud bersifat menyeluruh, yaitu ketepatan
terhadap waktu, kualitas pekerjaan, sistem kerja dan sebagainya. Sifat sering
menunda pekerjaan dengan berbagai macam alasan, adalah kendala yang dapat
menghambat seorang wirausahawan meraih keberhasilan. Ketaatan wirausahawan akan
kesepakatan-kesepakatan yang dibuatnya adalah contoh dari kedisiplinan akan kualitas
pekerjaan dan sistem kerja.
· Komitmen Tinggi
Komitmen
adalah kesepakatan mengenai sesuatu hal yang dibuat oleh seseorang, baik
terhadap dirinya sendiri maupun orang lain. Komitmen terhadap dirinya sendiri
dapat dibuat dengan identifikasi cita-cita, harapan dan target-target yang direncanakan
dalam hidupnya. Sedangkan contoh komitmen wirausahawan terhadap orang lain
terutama konsumennya adalah pelayanan prima yang berorientasi pada kepuasan
konsumen, kualitas produk yang sesuai dengan harga produk yang ditawarkan,
penyelesaian bagi masalah konsumen, dan sebagainya.
· Jujur
Kejujuran
mengenai karakteristik produk (barang dan jasa) yang ditawarkan, kejujuran
mengenai promosi yang dilakukan, kejujuran mengenai pelayanan purnajual yang
dijanjikan dan kejujuran mengenai segala kegiatan yang terkait dengan penjualan
produk yang dilakukan oleh wirausahawan.
· Kreatif dan Inovatif
· Mandiri
Seseorang
dikatakan “mandiri” apabila orang tersebut dapat melakukan keinginan dengan
baik tanpa adanya ketergantungan pihak lain dalam mengambil keputusan atau
bertindak, termasuk mencukupi kebutuhan hidupnya, tanpa adanya ketergantungan
dengan pihak lain.
· Realistis
Seseorang
dikatakan realistis bila orang tersebut mampu menggunakan fakta/realita sebagai
landasan berpikir yang rasional dalam setiap pengambilan keputusan maupun
tindakan/ perbuatannya.
4. Tahapan
Kewirausahaan
Secara umum tahap-tahap melakukan wirausaha:
a.
Tahap
memulai
Tahap di mana seseorang yang berniat untuk melakukan usaha mempersiapkan
segala sesuatu yang diperlukan, diawali dengan melihat peluang usaha baru yang
mungkin apakah membuka usaha baru, melakukan akuisisi, atau melakukan
‘’franchising’’. Tahap ini juga memilih jenis usaha yang akan dilakukan apakah
di bidang pertanian, industri,
atau jasa.
b.
Tahap
melaksanakan usaha
Dalam tahap ini seorang wirausahawan mengelola berbagai aspek yang terkait dengan
usahanya, mencakup aspek-aspek: pembiayaan, SDM, kepemilikan, organisasi,
kepemimpinan yang meliputi bagaimana mengambil risiko dan mengambil keputusan,
pemasaran, dan melakukan evaluasi.
c.
Tahap
mempertahankan usaha
Tahap di mana wirausahawan berdasarkan hasil yang telah dicapai melakukan
analisis perkembangan yang dicapai untuk ditindaklanjuti sesuai dengan kondisi
yang dihadapi.
d. Tahap mengembangkan usaha
Tahap di
mana jika hasil yang diperoleh tergolong positif atau mengalami perkembangan
atau dapat bertahan maka perluasan usaha menjadi salah satu pilihan yang
mungkin diambil.
5. Faktor
kegagalan dalam berwirausaha
Menurut Zimmerer ada beberapa faktor
yang menyebabkan wirausaha gagal dalam menjalankan usaha barunya:
· Tidak
kompeten dalam manajerial.
· Kurang
berpengalaman baik dalam kemampuan mengkoordinasikan, keterampilan mengelola
sumber daya manusia, maupun kemampuan mengintegrasikan operasi perusahaan.
· Kurang dapat
mengendalikan keuangan.
· Gagal dalam
perencanaan.
· Lokasi yang
kurang memadai dan kurang strategis
· Kurangnya
pengawasan peralatan.
· Sikap yang
kurang sungguh-sungguh dalam berusaha.
· Ketidakmampuan
dalam melakukan peralihan/transisi kewirausahaan.
6.
Peran
Wirausaha Dalam Perekonomian Negara
Seorang
wirausaha berperan baik secara internal maupun eksternal.
Secara
internal seorang wirausaha berperan dalam mengurangi tingkat kebergantungan
terhadap orang lain, meningkatkan kepercayaan diri, serta meningkatkan daya
beli pelakunya.
Secara
eksternal, seorang wirausaha berperan dalam menyediakan lapangan kerja bagi
para pencari kerja. Dengan terserapnya tenaga kerja oleh kesempatan kerja yang
disediakan oleh seorang wirausaha, tingkat pengangguran secara nasional menjadi
berkurang.
Menurunnya
tingkat pengangguran berdampak terhadap naiknya pendapatan perkapita dan daya
beli masyarakat, serta tumbuhnya perekonomian secara nasional. Selain itu,
berdampak pula terhadap menurunnya tingkat kriminalitas yang biasanya
ditimbulkan oleh karena tingginya pengangguran.
Seorang
wirausaha memiliki peran sangat besar dalam melakukan wirausaha. Peran
wirausaha dalam perekonomian suatu negara adalah:
·
Menciptakan lapangan kerja
·
Mengurangi pengangguran
·
Meningkatkan pendapatan masyarakat
·
Mengombinasikan faktor–faktor
produksi (alam, tenaga kerja, modal dan keahlian)
·
Meningkatkan produktivitas nasional
BAB IV
PENUTUP
KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan materi diatas, dapat ditarik
kesimpulan bahwa :
Kewirausahaan adalah kemampuan untuk
menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (create new and different)
melaui berpikir kreatif dan bertindak inovatif untuk menciptakan peluang
dalam menghadapi tantangan hidup melalui usaha keras dan waktu yang tepat
dengan memperkirakan dana pendukung, fisik, resiko sosial, dan akan menerima
reward berupa keuangan dan kepuasan serta kemandirian personal.
Pada hakekatnya kewirausahaan adalah sifat, ciri, dan
watak seseorang yang memiliki kemauan dalam mewujudkan gagasan inovatif
kedalam dunia nyata secara kreatif.
Kewirausahaan
itu sendiri memiliki beberapa tahapan diantaranya :
·
Tahap memulai
·
Tahap melaksanakan usaha
·
Tahap mempertahankan usaha
·
Tahap mengembangkan usaha