Jumat, 20 Mei 2016

makalah kewirausahaan - Ris Shima's



KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan anugerah Nya saya dapat menyusun dan menyelesaikan makalah kepramukaan ini dengan baik dan tepat waktu. Makalah  ini disusun untuk membantu proses belajar dan penguasaan materi yang terkait sesuai yang diharapkan.
            Dalam penyelesaian makalah berjudul “KEWIRAUSAHAAN” ini, tak lupa saya mengucapkan terimakasih kepada guru pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan dan juga kepada teman-teman serta pihak-pihak lain yang telah memberikan dukungan dan membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna perbaikan dan penyempurnaan makalah selanjutnya. Semoga dengan selesainya makalah ini dapat memberikan manfaat kepada penulis pada khususnya dan seluruh pembaca pada umumnya.




                                                                             Penyusun












DAFTAR ISI
1.      Kata pengantar                                                                                 1
2.      Daftar isi                                                                                            2
3.      Bab I Pendahuluan
Latar belakang                                                                                  3
4.      Bab II
Rumusan masalah                                                                            4
5.      Bab III
Pembahasan                                                                                      5
6.      Bab IV
Penutup                                                                                              10
7.      Daftar pustaka                                                                                  11
BAB  I
PENDAHULUAN
Latar belakang
Wirausaha secara historis sudah dikenal sejak diperkenalkan oleh Richard Castillon pada tahun 1755 Di luar negeri, istilah kewirausahaan telah dikenal sejak abad 16, sedangkan di Indonesia baru dikenal pada akhir abad 20. Beberapa istilah wirausaha seperti di Belanda dikenal dengan ondernemer, di Jerman dikenal dengan unternehmer. Pendidikan kewirausahaan mulai dirintis sejak 1950-an di beberapa negara seperti Eropa, Amerika, dan Kanada.  Bahkan sejak 1970-an banyak universitas yang mengajarkan kewirausahaan atau manajemen usaha kecil  Pada tahun 1980-an, hampir 500 sekolah di Amerika Serikat memberikan pendidikan kewirausahaan. Di Indonesia, kewirausahaan dipelajari baru terbatas pada beberapa sekolah atau perguruan tinggi tertentu saja. Sejalan dengan perkembangan dan tantangan seperti adanya krisis ekonomi, pemahaman kewirausahaan baik melalui pendidikan formal maupun pelatihan-pelatihan di segala lapisan masyarakat kewirausahaan menjadi berkembang.
Untuk itu seiring dengan berkembangnya pelatihan-pelatihan kewirausahaan, dalam materi makalah ini akan dibahas lebih lanjut secara lebih umum dan terperinci satu persatu,agar pembaca dapat memahami lebih mendetail sehingga wawasan pembaca bertambah dan dapat mempraktekkan hal – hal yang dianjurkan dalam pokok bahasan yang terdapat dalam makalah ini.
Dengan memilih materi yang sederhana tapi banyak manfaatnya ini  diharapkan para pembaca memiliki respon yang positif terhadap makalah ini.

BAB  II

RUMUSAN MASALAH
Setelah melakukan beberapa tahapan, berdasarkan sejumlah data/masalah yang telah kami tentukan dan kami identifikasi, memunculkan suatu rumusan masalah yang harus dibahas. Rumusan masalah tersebut merupakan pertanyaan yang mendasari topik pembahasan pada makalah ini.
1.      Apa itu kewirausahaan ?
2.      Bagaimana ciri-ciri dan sifat seorang wirausahawan ?
3.      Sikap apa saja yang harus dimiliki seorang wirausaha ?
4.      Apa saja tahapan kewirausahaan ?
5.      Apa yang menyebabkan kegagalan dalam berwirausaha ?
6.     Apa saja peran wirausaha dalam perekonomian suatu negara ?

BAB  III
PEMBAHASAN
1.      Pengertian Kewirausahaan
Kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha. Wira berarti pejuang, pahlawan, manusia unggul, teladan, berbudi luhur, gagah berani dan berwatak agung. Usaha adalah perbuatan amal, bekerja, dan berbuat sesuatu. Jadi wirausaha adalah pejuang atau pahlawan yang berbuat sesuatu. Orang yang melakukan kegiatan kewirausahaan disebut wirausahawan.
Kewirausahaan atau Wirausaha adalah proses mengidentifikasi, mengembangkan, dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi risiko atau ketidakpastian.
Kewirausahaan memiliki arti yang berbeda-beda antar para ahli atau sumber acuan karena berbeda-beda titik berat dan penekanannya. Berikut pengertian kewirausahaan menurut beberapa ahli :
·   Achmad Sanusi
Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan dasar sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses dan hasil bisnis
·   Drucker
Kewirausahaan adalah suatu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (ability to create the new and different)
·   Zimmerer
Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan
·   Soeharto Prawiro
Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diperlukan untuk memulai suatu usaha (star-up phase) dan perkembangan usaha (venture growth).
·   Keputusan Menteri Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil Nomor 961/KEP/M/XI/1995
Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku, dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan, serta menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan yang lebih besar.

·   Soeparman Spemahamidjaja
Kewirausahaan adalah suatu kemampuan (ability) dalam berfikir kreatif dan berperilaku inovatif yang dijadikan dasar, sumber daya, tenaga penggerak tujuan, siasat kiat dan proses dalam menghadapi tantangan hidup.
·   S. Wijandi
Kewirausahaan adalah suatu sifat keberanian, keutamaan dalam keteladanan dalam mengambil resiko yang bersumber pada kemampuan sendiri.
·   Richard Cantillon
Kewirausahaan didefinisikan sebagai bekerja sendiri (self-employment).

2.      Ciri-Ciri Dan Sifat Seorang Wirausaha
Untuk dapat mencapai tujuan yang diharapkan, maka setiap orang memerlukan ciri-ciri dan juga memiliki sifat-sifat dalam kewirausahaan. Ciri-ciri seorang wirausaha adalah:
·         Percaya diri
·         Berorientasikan tugas dan hasil
·         Berani mengambil risiko
·         Kepemimpinan
·         Keorisinilan
·         Berorientasi ke masa depan
·         Jujur dan tekun
Sifat-sifat seorang wirausaha adalah:
·         Memiliki sifat keyakinan, kemandirian, individualitas, optimisme.
·         Selalu berusaha untuk berprestasi, berorientasi pada laba, memiliki ketekunan dan ketabahan, memiliki tekad yang kuat, suka bekerja keras, energik dan memiliki inisiatif.
·         Memiliki kemampuan mengambil risiko dan suka pada tantangan.
·         Bertingkah laku sebagai pemimpin, dapat bergaul dengan orang lain dan suka terhadap saran dan kritik yang membangun.
·         Memiliki inovasi dan kreativitas tinggi, fleksibel, serba bisa dan memiliki jaringan bisnis yang luas.
·         Memiliki persepsi dan cara pandang yang berorientasi pada masa depan.
·         Memiliki keyakinan bahwa hidup itu sama dengan kerja keras.
3.      Sikap Seorang Wirausaha
Dari daftar ciri dan sifat watak seorang wirausahawan di atas, dapat kita identifikasi sikap seorang wirausahawan yang dapat diangkat dari kegiatannya sehari-hari, sebagai berikut:
·      Disiplin
Arti dari kata disiplin itu sendiri adalah ketepatan komitmen wirausahawan terhadap tugas dan pekerjaannya. Ketepatan yang dimaksud bersifat menyeluruh, yaitu ketepatan terhadap waktu, kualitas pekerjaan, sistem kerja dan sebagainya. Sifat sering menunda pekerjaan dengan berbagai macam alasan, adalah kendala yang dapat menghambat seorang wirausahawan meraih keberhasilan. Ketaatan wirausahawan akan kesepakatan-kesepakatan yang dibuatnya adalah contoh dari kedisiplinan akan kualitas pekerjaan dan sistem kerja.
·      Komitmen Tinggi
Komitmen adalah kesepakatan mengenai sesuatu hal yang dibuat oleh seseorang, baik terhadap dirinya sendiri maupun orang lain. Komitmen terhadap dirinya sendiri dapat dibuat dengan identifikasi cita-cita, harapan dan target-target yang direncanakan dalam hidupnya. Sedangkan contoh komitmen wirausahawan terhadap orang lain terutama konsumennya adalah pelayanan prima yang berorientasi pada kepuasan konsumen, kualitas produk yang sesuai dengan harga produk yang ditawarkan, penyelesaian bagi masalah konsumen, dan sebagainya.
·      Jujur
Kejujuran mengenai karakteristik produk (barang dan jasa) yang ditawarkan, kejujuran mengenai promosi yang dilakukan, kejujuran mengenai pelayanan purnajual yang dijanjikan dan kejujuran mengenai segala kegiatan yang terkait dengan penjualan produk yang dilakukan oleh wirausahawan.
·      Kreatif dan Inovatif
·      Mandiri
Seseorang dikatakan “mandiri” apabila orang tersebut dapat melakukan keinginan dengan baik tanpa adanya ketergantungan pihak lain dalam mengambil keputusan atau bertindak, termasuk mencukupi kebutuhan hidupnya, tanpa adanya ketergantungan dengan pihak lain.
·      Realistis
Seseorang dikatakan realistis bila orang tersebut mampu menggunakan fakta/realita sebagai landasan berpikir yang rasional dalam setiap pengambilan keputusan maupun tindakan/ perbuatannya.

4.      Tahapan Kewirausahaan
Secara umum tahap-tahap melakukan wirausaha:
a.   Tahap memulai
Tahap di mana seseorang yang berniat untuk melakukan usaha mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan, diawali dengan melihat peluang usaha baru yang mungkin apakah membuka usaha baru, melakukan akuisisi, atau melakukan ‘’franchising’’. Tahap ini juga memilih jenis usaha yang akan dilakukan apakah di bidang pertanian, industri, atau jasa.
b.   Tahap melaksanakan usaha
Dalam tahap ini seorang wirausahawan mengelola berbagai aspek yang terkait dengan usahanya, mencakup aspek-aspek: pembiayaan, SDM, kepemilikan, organisasi, kepemimpinan yang meliputi bagaimana mengambil risiko dan mengambil keputusan, pemasaran, dan melakukan evaluasi.
c.    Tahap mempertahankan usaha
Tahap di mana wirausahawan berdasarkan hasil yang telah dicapai melakukan analisis perkembangan yang dicapai untuk ditindaklanjuti sesuai dengan kondisi yang dihadapi.
d.   Tahap mengembangkan usaha
Tahap di mana jika hasil yang diperoleh tergolong positif atau mengalami perkembangan atau dapat bertahan maka perluasan usaha menjadi salah satu pilihan yang mungkin diambil.

5.      Faktor kegagalan dalam berwirausaha
Menurut Zimmerer ada beberapa faktor yang menyebabkan wirausaha gagal dalam menjalankan usaha barunya:
·      Tidak kompeten dalam manajerial.
·      Kurang berpengalaman baik dalam kemampuan mengkoordinasikan, keterampilan mengelola sumber daya manusia, maupun kemampuan mengintegrasikan operasi perusahaan.
·      Kurang dapat mengendalikan keuangan.
·      Gagal dalam perencanaan.
·      Lokasi yang kurang memadai dan kurang strategis
·      Kurangnya pengawasan peralatan.
·      Sikap yang kurang sungguh-sungguh dalam berusaha.
·      Ketidakmampuan dalam melakukan peralihan/transisi kewirausahaan.

6.      Peran Wirausaha Dalam Perekonomian Negara
Seorang wirausaha berperan baik secara internal maupun eksternal.
Secara internal seorang wirausaha berperan dalam mengurangi tingkat kebergantungan terhadap orang lain, meningkatkan kepercayaan diri, serta meningkatkan daya beli pelakunya.
Secara eksternal, seorang wirausaha berperan dalam menyediakan lapangan kerja bagi para pencari kerja. Dengan terserapnya tenaga kerja oleh kesempatan kerja yang disediakan oleh seorang wirausaha, tingkat pengangguran secara nasional menjadi berkurang.
Menurunnya tingkat pengangguran berdampak terhadap naiknya pendapatan perkapita dan daya beli masyarakat, serta tumbuhnya perekonomian secara nasional. Selain itu, berdampak pula terhadap menurunnya tingkat kriminalitas yang biasanya ditimbulkan oleh karena tingginya pengangguran.
Seorang wirausaha memiliki peran sangat besar dalam melakukan wirausaha. Peran wirausaha dalam perekonomian suatu negara adalah:
·         Menciptakan lapangan kerja
·         Mengurangi pengangguran
·         Meningkatkan pendapatan masyarakat
·         Mengombinasikan faktor–faktor produksi (alam, tenaga kerja, modal dan keahlian)
·         Meningkatkan produktivitas nasional





BAB  IV
PENUTUP

KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan materi diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa :
Kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (create new and different) melaui berpikir kreatif dan bertindak inovatif untuk menciptakan peluang dalam menghadapi tantangan hidup melalui usaha keras dan waktu yang tepat dengan memperkirakan dana pendukung, fisik, resiko sosial, dan akan menerima reward berupa keuangan dan kepuasan serta kemandirian personal.
Pada hakekatnya kewirausahaan adalah sifat, ciri, dan watak seseorang yang memiliki kemauan dalam mewujudkan gagasan inovatif kedalam dunia nyata secara kreatif.
Kewirausahaan itu sendiri memiliki beberapa tahapan diantaranya :
·         Tahap memulai
·         Tahap melaksanakan usaha
·         Tahap mempertahankan usaha
·         Tahap mengembangkan usaha